Jumat, 29 Mei 2015

Perampok Kena Rampok

Suatu hari terjadi perampokan di bank. Perampok berteriak kepada semua orang di bank, “Jangan bergerak! Uang ini semua toh milik Negara. Hidup anda adalah milik anda, pilih selamat saja!!” Semua orang di bank kemudian tiarap. Hal ini disebut “Mind changing concept – Merubah cara berfikir”.

Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah, “Yang sopan mbak ! Ini perampokan bukan perkosaan!” Hal ini disebut “Being professional – Bertindak professional”. Fokus hanya pada pekerjaan.

Setelah selesai merampok bank dan kembali ke markas, perampok muda yang lulusan MBA berkata kepada perampok tua yang hanya ga sekolah, “Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita.” Perampok tua menjawab, “Dasar bodoh. Uang yang kira rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.” Hal ini disebut “Experience – Pengalaman”. Pengalaman di lapangan sangat penting.

Sementara di bank yang dirampok, si manajer bank berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, “Tunggu dulu, kita ambil dulu sekian miliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.” Hal ini disebut “Swim with the tide – Ikuti arus”. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.

Kemudian kepala cabangnya berkata, “Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan.” Hal ini disebut “Killing boredom – Menghilangkan kebosanan”. Kebahagian pribadi lebih penting dari pekerjaan anda.

Keesokan harinya, berita di TV melaporkan uang 100 Miliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang rampokan dan perampok sangat murka “Kita susah payah merampok, resiko mati ketembak, cuma dapat 20 Miliar, orang bank tanpa usaha dapat 80 M. Hal ini disebut “Smart Crime”.

Yang pinter minteri siapa ya ?? Hehehe.... just a joke...